Selasa, 22 Februari 2011
Edit Games GTA San Andreas
Jumat, 20 Agustus 2010
Teman-teman pasti sudah mengetahui game yang satu ini bukan ???. GTA (Grand Theft Auto) San-Andreas merupakan game yang tipenya adventure (petualangan), yang mana di dalamnya kita memainkan peran Carl Johnson (CJ), tokoh utama GTA, sebagai anggota gang yang menjalankan misi-misi tertentu dari kelompoknya. Dan juga dilengkapi dengan misi-misi tambahan yang berbentuk kehidupan yang normal.
Walaupun game ini memiliki lebih kurang 103 misi utama dan ratusan misi tambahan, tidak jarang orang yang sudah menamatkan game ini (menyelesaikan misi utama), meski game ini tidak akan pernah selesai. Dan ada juga yang sudah bosan memainkannya.
Di samping itu, saya mencoba mengedit game ini, karena ketika saya mengujungi tempat penjualan CD/DVD game saya melihat banyak sekali game GTA-SanAndreas yang sudah diubah menjadi versi lain. Dari sana saya berpendapat bahwa sepertinya game ini mudah untuk diedit, dan ternyata memang demikian.
Nah, sekarang kita akan membahas tentang software yang umum digunakan untuk mengedit game GTA San-Andreas, yaitu :
a. IMG Tool
Program ini akan memungkinkan Anda untuk mengelola Grand Theft Auto (GTA3, VC, SA) IMG Arsip
b. San Andreas Mod Installer
Berikut adalah San Andreas Mod Installer, juga dikenal sebagai Sami. Ini akan memungkinkan Anda untuk menginstal mods dan kendaraan khusus yang dibuat untuk GTA San Andreas tanpa harus mengedit game file Anda sendiri. San Andreas Mod Installer akan melakukan pekerjaan ini untuk Anda. Program ini akan membuatnya lebih mudah untuk menginstal modifikasi seperti ini hanya akan memerlukan beberapa klik.
c. GTA Garage Mod Manager
Alat ini memungkinkan Anda untuk menginstal mods kendaraan dengan installer manual atau dengan paket mod. Hal ini juga memungkinkan Anda untuk melihat setiap model kendaraan, statistik, dan mengedit informasi lainnya. Ini adalah harus memiliki.
d. GTA SA Ultimate Editor
Program ini dapat mengedit GTA. Dari status senjata 'dan harga, status kendaraan', toko dan harga setiap pakaian ', dan banyak lagi. Hal ini juga berisi editor txd.(only recommended for advanced users) Dapat menyebabkan beberapa error yang fatal. Disarankan untuk mem-back-up data terlebih dahulu .
e. CLEO
Aplikasi ini berfungsi untuk memasukkan gta mods yang berbeda jauh dari biasanya/ memerlukan file tambahan seperti file java script (.cs) dsb.
Dan apabila teman-teman ingin mendownload gta mods atau konten-konten lain, anda bisa kunjungi di http://www.gtagaming.com atau di http://www.thegtaplace.com
Stadion Persib Bandung
STADION SILIWANGI
Sebelum menggunakan stadion si jalak harupat, Persib masih menggunakan Stadion Siliwangi untuk memainkan laga kandangnya. Stadion ini lolos bersyarat sertifikasi BLI sehingga layak untuk digunakan di kompetisi Liga Super Indonesia. Kapasitas Stadion yang hanya 20.000 ini membuat seringnya terjadi pembludakan penonton, seperti ketika Persib menjamu Selangor FC dalam sebuah pertandingan persahabatan, juga ketika Persib menjamu klub-klub rival semisal persija. Stadion ini bagai tempat keramat untuk Persib dan para suporternya, karena memiliki sejarah dan kenangan yang begitu banyak tersimpan ditempat ini. Kini stadion ini hanya digunakan sebagai tempat latihan karena BLI menilai stadion ini tidak layak untuk klub yang suporternya begitu besar.
SI JALAK HARUPAT
Pada Indonesian Super League 2008/2009, Persib terpaksa harus meninggalkan Stadion Siliwangi setelah terjadi kerusuhan ketika menjamu Persija Jakarta pada pekan kedua. Ditambah situasi politik yang sedang memanas akibat berlangsungnya Pemilu 2009, Kepolisian Kota Bandung tidak lagi mengeluarkan surat ijin menyelenggarakan pertandingan di Stadion Siliwangi bagi Persib. Sebagai alternatif, dipilihlah Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, sebagai "home-base" hingga akhir musim kompetisi. Stadion yang berkapasitas 40.000 ini ternyata menjadi sasaran serbu baru para bobotoh untuk menyaksikan tim pujaannya bertanding. Ini menjadi keuntungan bagi panpel maupun pengelola stadion tersebut karena jumlah bobotoh yang datang selalu memadati setiap jengkal tribun stadion si jalak harupat. Kapasitas stadion inilah yang menjadikan alasan para bobotoh luar bandung lebih sering datang menyaksikan langsung dibandingkan saat disiliwangi.
Berdasarkan permasalahan itulah Pemerintah Kota Bandung berencana membangun Sarana Olahraga baru, termasuk stadion, di kawasan Gedebage. Stadion itu sendiri, yang peletakan batu pertamanya dilakukan pada awal 2008, ini diproyeksikan untuk menjadi ''home-base'' Persib serta untuk menyelenggarakan SEA Games tahun 2011 nanti. Stadion ini juga direncanakan untuk digunakan pada Porprov Jawa Barat 2010. Saat ini, kontrak pembangunan stadion yang rencananya akan diberi nama ''Stadion Gedebage|West Java Stadium'' ini telah diperoleh PT Adhi Karya Tbk dengan nilai Rp495,945 miliar. Diperkirakan, pembangunan stadion ini akan memakan waktu 883 hari.
Mess Stadion Persib (Sidolig)
Untuk lapangan latihan, Persib menggunakan Stadion Persib di Jl. Ahmad Yani. Stadion yang dulunya dikenal dengan nama Stadion Sidolig ini direnovasi sejak tahun lalu. Kini di stadion tersebut terdapat lapangan latihan dengan rumput baru dan trek berlari serta di sampingnya terdapat mess untuk tempat tinggal para pemain dan staff Persib serta untuk kantor. Pada pertengahan bulan Juli diadakan rencana renovasi tahap kedua, yaitu merenovasi bagian depan stadion yang sekarang ini hanya merupakan ruko-ruko tempat menjual kaos persib dll. Rencana ini menimbulkan kerisauan bagi para pedagang di sekitar Stadion Persib karena mereka tidak akan mendapat penghasilan jika diwajibkan mengosongkan lahan bisnis mereka.
Sejak diresmikan, pernah bocor dan ambruk akibat pipa air yang bocor. Belum lagi masalah rumput lapangan yang mengering karena terlamess persib sudah beberapa kali mendapatkan masalah. Atap ruang VIP di mess lu sering dipakai. Akhir-akhir ini atap mess juga bocor akibat musim hujan, sehingga menyebabkan licinnya lantai dan terganggunya aktivitas. Letak Stadion Persib yang berada di Jl. Ahmad Yani yang merupakan pusat keramaian juga membuat istirahat para pemain terganggu dan mudahnya para ''bobotoh'' untuk masuk ke dalam stadion.
Sejarah Persebaya
Persebaya Surabaya
Persebaya didirikan oleh Paijo dan M. Pamoedji pada 18 Juni 1927. Pada awal berdirinya, Persebaya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Pada saat itu di Surabaya juga ada klub bernama Sorabaiasche Voebal Bond (SVB), bonden (klub) ini berdiri pada tahun 1910 dan pemainnya adalah orang-orang Belanda yang ada di Surabaya.
Pada tanggal 19 April 1930, SIVB bersama dengan VIJ Jakarta, BIVB Bandung (sekarang Persib Bandung), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. SIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh M. Pamoedji. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. SIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1938 meski kalah dari VIJ Jakarta.
Ketika Belanda kalah dari Jepang pada 1942, prestasi SIVB yang hampir semua pemainnya adalah pemain pribumi dan sebagian kecil keturunan Tionghoa melejit dan kembali mencapai final sebelum dikalahkan oleh Persis Solo. Akhirnya pada tahun 1943 SIVB berganti nama menjadi Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Pada era ini Persibaja diketuai oleh Dr. Soewandi. Kala itu, Persibaja berhasil meraih gelar juara pada tahun 1950, 1951 dan 1952.
Tahun 1960, nama Persibaja dirubah menjadi Persebaya (Persatuan Sepak Bola Surabaya). Pada era perserikatan ini, prestasi Persebaya juga istimewa. Persebaya adalah salah satu raksasa perserikatan selain PSMS Medan, PSM Makassar, Persib Bandung maupun Persija Jakarta. Dua kali Persebaya menjadi kampiun pada tahun 1978 dan 1988, dan tujuh kali menduduki peringkat kedua pada tahun 1965, 1967, 1971, 1973, 1977, 1987, dan 1990.
Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994. Persebaya merebut gelar juara Liga Indonesia pada tahun 1997. Bahkan Persebaya berhasil mencetak sejarah sebagai tim pertama yang dua kali menjadi juara Liga Indonesia ketika pada tahun 2005 Green Force kembali merebut gelar juara. Kendati berpredikat sebagai tim klasik sarat gelar juara, Green Force juga sempat merasakan pahitnya terdegradasi pada tahun 2002 lalu. Pil pahit yang langsung ditebus dengan gelar gelar juara Divisi I dan Divisi Utama pada dua musim selanjutnya.
Kejadian Kontroversial Persebaya
Selain itu, dalam perjalanannya, Persebaya beberapa kali mengalami kejadian kontroversial. Saat menjuarai Kompetisi Perserikatan pada tahun 1988, Persebaya pernah memainkan pertandingan yang terkenal dengan istilah "sepak bola gajah" karena mengalah kepada Persipura Jayapura 0-12, untuk menyingkirkan saingan mereka PSIS Semarang yang pada tahun sebelumnya memupuskan impian Persebaya di final kompetisi perserikatan. Taktik ini setidaknya membawa hasil dan Persebaya berhasil menjadi juara perserikatan tahun 1988 dengan menyingkirkan PSMS 3 - 1
Pada Liga Indonesia 2002, Persebaya melakukan aksi mogok tanding saat menghadapi PKT Bontang dan diskors pengurangan nilai. Kejadian tersebut menjadi salahsatu penyebab terdegradasinya Persebaya ke divisi I. Tiga tahun kemudian atau tahun 2005, Persebaya menggemparkan publik sepak bola nasional saat mengundurkan diri pada babak delapan besar sehingga memupuskan harapan PSIS dan PSM untuk lolos ke final. Atas kejadian tersebut Persebaya diskors 16 bulan tidak boleh mengikuti kompetisi Liga Indonesia.Namun, skorsing diubah direvisi menjadi hukuman degradasi ke Divisi I Liga Indonesia.
Perserikatan
- 1938 - Runner-up, kalah dari VIJ Jakarta
- 1942 - Runner-up, kalah dari Persis Solo
- 1950 - Juara, menang atas Persib Bandung
- 1951 - Juara, menang atas Persija Jakarta
- 1952 - Juara, menang atas Persija Jakarta
- 1965 - Runner-up, kalah dari PSM Ujungpandang (sekarang PSM Makassar)
- 1967 - Runner-up, kalah dari PSMS Medan
- 1971 - Runner-up, kalah dari PSMS Medan
- 1973 - Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
- 1977 - Runner-up, kalah dari Persija Jakarta
- 1978 - Juara, menang atas PSMS Medan
- 1981 - Runner-up, kalah dari Persiraja Banda Aceh
- 1987 - Runner-up, kalah dari PSIS Semarang
- 1990 - Runner-up, kalah dari Persib Bandung
- 1994/1995 - Posisi ke-9, Wilayah Timur
- 1995/1996 - Posisi ke-7, Wilayah Timur
- 1996/1997 - Juara
- 1997/1998 - dihentikan
- 1998/1999 - Runner-up
- 1999/2000 - Posisi ke-6, Wilayah Timur
- 2001 - ?
- 2002 - Degradasi ke Divisi Satu
- 2003 - Juara Divisi Satu, Promosi ke Divisi Utama
- 2004 - Juara
- 2005 - Mundur dalam babak 8 besar (awalnya diskorsing dua tahun, namun dikurangi menjadi 16 bulan, dan kemudian dikurangi lagi menjadi degradasi ke Divisi Satu)
- 2006 - Juara Divisi Satu, Promosi ke Divisi Utama
- 2007 - Posisi ke-14, Wilayah Timur (Tidak lolos ke Super Liga)
- 2008 - Peringkat ke-4. Mengalahkan PSMS Medan dalam Babak Playoff lewat drama adu penalti. Kemudian, secara otomatis Persebaya lolos ke ISL.
- 2009 - dalam progres
Suporter Persebaya
Istilah Bonek, akronim bahasa Jawa dari Bondho Nekat (modal nekat), biasanya ditujukan kepada sekelompok pendukung atau suporter kesebelasan Persebaya Surabaya, walaupun ada nama kelompok resmi pendukung kesebelasan ini yaitu Yayasan Suporter Surabaya (YSS). Di persepak bolaan Indonesia, bonek banyak digambarkan sebagai pendukung yang sering membuat kerusuhan, dari mulai tidak membayar tiket kereta api, sampai bentrok dengan aparat keamanan dan pendukung kesebelasan lawan.
Istilah bonek pertama kali dimunculkan oleh Harian Pagi Jawa Pos tahun 1989,untuk menggambarkan fenomena suporter Persebaya yang berbondong-bondong ke Jakarta dalam jumlah besar. Secara tradisional, Bonek adalah suporter pertama di Indonesia yang mentradisikan away supporters (pendukung sepak bola yang mengiringi tim pujannya bertandang ke kota lain) seperti di Eropa. Dalam perkembangannya, ternyata away supporters juga diiringi aksi perkelahian dengan suporter tim lawan. Tidak ada yang tahu asal-usul, Bonek menjadi radikal dan anarkis. Jika mengacu tahun 1988, saat 25 ribu Bonek berangkat dari Surabaya ke Jakarta untuk menonton final Persebaya - Persija, tidak ada kerusuhan apapun.
Secara tradisional, Bonek memiliki lawan-lawan, sebagaimana layaknya suporter di luar negeri. Saat era perserikatan, lawan tradisional Bonek adalah suporter PSIS Semarang dan Bobotoh Bandung. Di era Liga Indonesia, lawan tradisional itu adalah Aremania Malang, The Jak suporter Persija, dan Macz Man fans PSM Makassar. Di era Ligina, Bonek justru bisa berdamai dengan Bobotoh Persib Bandung dan Suporter PSIS Semarang.
SEJARAH BERDIRINYA VIKING
SEJARAH BERDIRINYA VIKING PERSIB
Melihat rangkaian sejarah perjalanan Viking Persib Club, maka para Vikers (anggotanya) akan selalu bercermin pada perjalanan Persib Bandung dalam mengarungi Samudra kompetisi sepakbola Indonesia, baik pada saat Kompetisi Perserikatan maupun pada saat Liga Indonesia. Berawal dari perjalanan prestasi “Sang Maung Bandung” yang begitu membanggakan dan menggetarkan dunia persepakbolaan Indonesia, khususnya pada dekade 1985 hingga dekade 1995, dimana Persib mampu memberikan suatu kebanggaan kepada para pencintanya, dengan tampil lima kali berturut-turut pada partai final Piala Presiden (Perserikatan kala itu), dan tiga kali diantaranya Persib berhasil tampil sebagai “Kampioen”, yang kemudian berlanjut dengan merebut gelar “Juara” untuk pertama kalinya pada kompetisi format baru, yaitu Liga Indonesia. “Totalitas” yang telah diberikan oleh Persib kepada para pencintanya, kemudian dijawab kembali dengan “Totalitas” oleh sekelompok Pendukung Fanatik Persib yang kala itu sering menempati Tribun Selatan Stadion Siliwangi. Tercetuslah ide untuk membentuk sebuah kelompok Bobotoh demi melestarikan dan menjaga kebesaran nama Persib, disamping untuk menyatukan aspirasi serta kesamaan rasa cinta kepada “Sang Idola” Persib Bandung.
Melalui beberapa kali pertemuan yang cukup alot dan memakan waktu, akhirnya terbentuklah sebuah kesepakatan bersama. Tepatnya pada Tanggal 17 Juli 1993, disebuah rumah dibahu jalan Kancra no. 34, diikrarkanlah sebuah kelompok Bobotoh dengan nama ….. VIKING PERSIB CLUB. Adapun pelopor dari pendiriannya antara lain ; Ayi Beutik, Heru Joko, Dodi “Pesa” Rokhdian, Hendra Bule, dan Aris Primat dengan dihadiri oleh beberapa Pioner Viking Persib Club lainnya, yang hingga kini masih tetap aktif dalam kepengurusan Viking Persib Club.
Nama VIKING diambil dari nama sebuah suku bangsa yang mendiami kawasan skandinavia di Eropa Utara. Suku bangsa tersebut dikenal dengan sifat yang keras, berani, gigih, solid, patriotis, berjiwa penakluk, pantang menyerah, serta senang menjelajah. Karakter dan semangat itulah yang mendasari “Pengadopsian” nama VIKING kedalam nama kelompok yang telah dibentuk.
Secara demonstratif, Viking Persib Club pertama kali mulai menunjukan eksistensinya pada Liga Indonesia I -- tahun 1993, yang digemborkan sebagai kompetisi semi professional pertama di Tanah Air kita. Slogan “PERSIB SANG PENAKLUK” begitu dominan terlihat pada salah satu atribut yang dipakai anggotanya.
Perjalanan waktu, kebersamaan, hubungan pertemanan, serta kesamaan rasa cinta yang telah terbina, pada akhirnya telah menjadikan Viking Persib Club sanggup bertahan hingga saat ini, bahkan semakin berkembang dan menyebar ke berbagai wilayah nusantara.
Idealisme Viking Persib Club
Viking Persib Club adalah sebuah kelompok bukanlah organisasi atau fans club dengan segala aturan-aturan formal yang mengikatnya. Setiap anggota atau Vikers adalah bagian dari sebuah “Keluarga”, …. Dan layaknya sebuah Keluarga, keberagaman sifat dan tingkah laku yang berada didalamnya adalah merupakan sesuatu hal yang lumrah, dan Viking akan selalu berusaha untuk mengakomodir keberagaman tersebut.
Kelompok Suporter dapat dikatakan sebagai kelompok sosial, karena didalamnya terdapat sekumpulan individu yang berinteraksi secara bersama-sama serta memiliki kesadaran keanggotaan yang didasarkan oleh kehendak dan prilaku yang disepakati. Seperti kebanyakan kelompok-kelompok Bobotoh lainnya yang turut terlahir sama seperti halnya Viking Persib Club, yaitu secara Grass Root (dari arus bawah), maka Viking Persib Club memiliki cara atau cirri khas dalam menyikapi setiap permasalahan anggotanya. Hubungan pertemanan dan kekeluargaan yang tulus, erat tanpa pamrih serta rasa persaudaraan yang tinggi menjadi modal yang kuat bagi VIKING untuk terus eksis selama beberapa dekade.
Keanggotaan Viking Persib Club yang semakin besar, jelas menuntut sebuah tanggung jawab serta pengaturan yang sedemikian rupa secara professional, agar dapat lebih terukur dari segi pendataan, keuangan, rutinitas maupun manajerial, yang tentu saja membawa dampak tanggung jawab yang sangat besar bagi kepengurusan Viking Persib Club. Namun tentu saja semua formalitas tersebut tidak akan menghilangkan warna, ciri khas serta karakter Viking Persib Club. “Viking tetaplah Viking! Dia harus bercirikan kedekatan yang tulus antar anggotanya dan berkarakter sebagai sebuah keluarga ataupun geng”
Viking Persib Club murni lahir secara independen berdasarkan inisiatif dari para Bobotoh dari golongan grass root. Dalam pandangan Viking, supporter tidak hanya berperan sebagai “tukang sorak” saat menyaksikan dan mendukung kesebelasan kesayangannya, tetapi peran supporter harus lebih dari itu! Dia harus menjadi pembangkit semangat saat tim kesayangannya jatuh bangun menunaikan tugasnya dilapangan. Supporter juga harus menjadi kekuatan tambahan bagi para pemain dilapangan, …… intinya, supporter harus menjadi pemain ke-12! Dan VIKING ingin menjadi pemain ke-12 bagi PERSIB.
Pada saat ini, …… ketika sepakbola sudah menjadi industri, Peranan Bobotoh buat PERSIB pun menjadi berkembang tidak hanya sebagai objek pelengkap saja. Bobotoh seharusnya menjadi bagian dari prestasi dan keberhasilan yang dicapai oleh PERSIB. Berangkat dari sana, ….. Viking Persib Club pun mulai mengembangkan sayapnya dalam berbagai bentuk aktualisasi diri, mulai dari peningkatan pengkoordiniran massa dengan dibentuknya “distrik” di berbagai wilayah pada kantung-kantung Bobotoh, Penjualan Merchandise, pembuatan album kompilasi Persib, hingga tour organizer yang menyelenggarakan pemberangkatan rombongan Bobotoh ketika mendukung PERSIB apabila bermain tandang.
Kepemimpinan & Kepengurusan Viking Persib Club
Sejak awal berdirinya hingga saat ini, ….. Viking Persib Club diketuai oleh Heru Joko, dengan Panglima --- Ayi Beutik. Pertanyaan yang muncul, ……. Mengapa harus ada figur panglima? Jawabannya singkat saja, karena Bobotoh terikat secara emosional, dan mereka mengikatkan diri kepada PERSIB dan juga kepada sesama pendukung Persib. Kata Panglima disini adalah sosok “Ibu” dalam keluarga, pengasuh bagi anak-anaknya, sosok yang memimpin serta melindungi para anggota apabila terjadi sesuatu dilapangan. Sedangkan jabatan Ketua Umum yang disandang Heru Joko, adalah sebagai figure kharismatik yang memiliki fungsi politis keluar organisasi atau kelompok lain. Lain halnya dengan Yoedi Baduy yang menjabat sebagai Sekretaris Umum, ia mengelola dan mengkoordinir segala bentuk kegiatan secara administratif. Bisa dikatakan ketiganya adalah pemimpin atau leader Viking Persib Club, yang tentu saja ditopang oleh pentolan-pentolan Viking Persib Club yang lainnya, seperti ; Yana Ewok, Asep “Ucok”, Yana Bool (Mr. Y), Dadan Gareng, Boseng, Odoy, Pesa dan Hendra Bule.
Dan yang tak kalah pentingnya lagi, …… kontribusi Distrik-distrik Viking Persib Club yang saat ini sudah tersebar diberbagai wilayah , seolah menjadi elemen penting lainnya bagi pendobrak berkembangnya Viking Persib Club dewasa ini. ***
Sejarah Mastrans Bandung Raya( MBR )
Mastrans Bandung Raya (MBR)
Bandung Raya adalah salah satu klub sepak bola semi-profesional yang berbasis di Bandung, Indonesia. Klub ini berdiri pada tahun 1985 pada era kompetisi Galatama. Sejak tahun 1994, Bandung Raya berlaga di kompetisi Liga Indonesia yang merupakan penggabungan dari kompetisi Perserikatan dan Galatama.
Bandung Raya membubarkan diri setelah Liga Indonesia 1996/97 selesai dikarenakan krisis keuangan. Pada tahun 2007, nama Bandung Raya kembali muncul. Sayang pada Divisi III Zona Jawa Barat, Bandung Raya gagal lolos ke tingkat Antarzona se-Jawa.
Di Liga Indonesia, prestasi Bandung Raya cukup membanggakan. Pemain-pemain seperti Herry Kiswanto, Peri Sandria, Dejan Gluscevic dan Olinga Atangana bahu membahu membangun Bandung Raya. Pelatihnya saat itu adalah Henk Wullems dan manajernya, Tri Gustoro.
Pada Liga Indonesia 1994/95, Bandung Raya berhasil lolos ke babak 8 besar. Langkahnya terhenti setelah pada putaran berikutnya di Grup A, Bandung Raya hanya menempati urutan ke-3. Urutan pertama, Bontang PKT, dan ke-2, Barito Putra lolos ke semifinal Liga Indonesia 1994/95. Striker Bandung Raya, Peri Sandria menjadi pencetak gol terbanyak, 34 gol dari 37 pertandingan.
Prestasi tertinggi Bandung Raya diraih di musim berikutnya, Liga Indonesia 1995/96. Bandung Raya tampil sebagai juara setelah mengalahkan PSM Ujungpandang 2-0. Di musim ini, Dejan Gluscevic menjadi pencetak gol terbanyak dengan 30 gol dari 33 pertandingan.
Pada Liga Indonesia 1996/97, Bandung Raya kembali mencapai Grand Final. Namun sayang, Bandung Raya tidak mampu mempertahankan gelarnya setelah dikalahkan Persebaya, 3-1. Partai final ini menjadi partai terakhir yang dilakoni Bandung Raya yang akhirnya bubar dan tidak mengikuti kompetisi musim berikutnya Liga Indonesia 1997/98. Nuralim, pemain belakang Bandung Raya, dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Indonesia 1996/97.
Di Tingkat Asia, Bandung Raya pernah mengikuti Piala Winners Asia (Asian Cup Winners Cup) mewakili Indonesia sebagai Juara Liga Indonesia 1995/96. Langkahnya dihentikan South China asal Hongkong pada putaran ke-2 dengan agregat 1-5 (1-1, 1-4).
Sejarah Persikab
PERSIKAB kab. Bandung
Persatuan Sepak Bola Indonesia Kabupaten Bandung disingkat Persikab adalah sebuah klub sepak bola semi-profesional yang berasal dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang berdiri pada Tanggal 27 Juli 1963. Klub ini bermain di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia dan bermarkas di Stadion Si Jalak Harupat.
Persikab mulai bangkit kembali dalam kancah persepakbolaan nasional pada masa Ketua Umum H.U Hatta Djatipermana, dimana pada masa itu (periode kedua beliau menjabat Bupati Kabupaten Bandung) Persikab bisa masuk dan lolos ke Liga Indonesia Divisi Utama, dan setelah beliau menyelesaikan masa jabatannya, ketua Umum Persikab di pegang oleh H. Dadang Akbar selama kurang lebih satu periode. Karena pada saat itu Persikab mengalami Degradasi sampai ke Divisi II, akhirnya H. Dadang Akbar Mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Persikab dan diserahkan kepada Drs. H. Abubakar, M.Si untuk periode Tahun 2004 s.d 2008, beliau dilantik pada tanggal 17 Desmber 2004. Namun sangat disayangkan kepemimpinan dibawah Drs. H. Abubakar tidak sampai akhir, beliau mengundurkan diri dikarenakan terpilih untuk menjabat sebagai Bubati Bandung Barat Periode 2008-20012.
Pada saat ini Tahun (2009/2010) persikab berada pada Posisi Divisi Utama, dan sedang mengikuti Kompetisi PSSI Divisi Utama Liga Indonesia Esia dengan komposisi Manajemen adalah sebagai berikut: Manajer yaitu Drs. Dadan Rochandi, M.Si, Wakil Manajer Rudi Kusmayadi, SE, Sekretaris Tim, Akang Permana, SP dan Yusuf Amin, dan Pelatih Kepala adalah Saudara Deni samsudin, yang didukung oleh beberapa pemain lokal dan asing diantaranya Tantan, Yaris Riyadi, Tobar, dan Mario
Persikab memiliki perkumpulan supporter bernama Lulugu Persikab Green Wolf atau lebih dikenal dengan nama Green Wolf. Green Wolf sendiri terbentuk pada tanggal 09 juli 2004 dengan formasi kepengurusan sebagai berikut: Ketua Umum dipegang oleh Gaos Firdaus M., Sekretaris oleh Aefudin dan Bendahara oleh Dian Sapta N. Dengan segala keterbatasan yang ada, Green Wolf bisa terus eksis dan diakui keberadaanya sebagai supporter tim Persikab.
Senin, 21 Februari 2011
Sejarah ISL, Penghuni Juara, dan Nama-nama Suporter yang ada di Indonesia
Sejak tahun 1994, kompetisi sepakbola di Indonesia menggunakan format Liga.
Arema Indonesia sukses mengunci juara Djarum Liga Super Indonesia meski ditahan imbang 1-1 (1-0) oleh PSPS Pekanbaru, Rabu (26/5) di Stadion Tuanku Tambusai, Pekanbaru, Riau. Perolehan satu poin cukup membuat klub ”Singo Edan” tak terkejar.
Kini Arema mengumpulkan 70 poin. Ini membuatnya tak terkejar lagi oleh pesaing utamanya, Persipura Jayapura (66 poin), yang sama-sama menyisakan satu pertandingan.
Pada 30 Mei 2010 Arema menantang Persija Jakarta, sedangkan Persipura menjamu Persiwa Wamena. Namun, apa pun hasil pertandingan terakhir nanti sudah tidak memengaruhi hasil akhir Arema.
Sejak awal pertandingan sudah menunjukkan tanda-tanda memanas. Apalagi ketika pemain depan Arema, Noh Alamsyah, sukses melesakkan bola ke gawang PSPS yang dijaga Dede Sulaiman pada menit ke-41.
Saat babak kedua baru berjalan selama dua menit, wasit Iis Permana menghadiahi tuan rumah tendangan penalti karena Piere Njanka menjatuhkan Putut Waringin di daerah terlarang. Dzumafo Heman, algojo PSPS, berhasil menyamakan kedudukan.
Tak lama berselang, kedua tim cenderung bermain keras dan kasar. Noh Alamsyah terlihat mengganjal Dedy Gusmawan.
Dedy kemudian mengejar Noh dan melayangkan tamparan dari belakang. Pemain asal Singapura tersebut membalas dengan mencekik Dedy.
Rekan Noh dari Singapura, Rhiduan, kemudian ikut terlibat aksi memukul Dedy sehingga berbuntut kerusuhan antarpemain.
Penonton ikut rusuh dengan melemparkan botol air minuman ke dalam lapangan. Pertandingan dihentikan 10 menit dan wasit tidak mengeluarkan satu kartu pun.
Pelatih Arema Roberts menyesalkan gaya kepemimpinan wasit yang dianggapnya kurang sigap dalam memimpin. Adapun Pelatih PSPS Abdul Rahman Gurning cenderung menyalahkan Noh dan Rhiduan yang dianggap sebagai penyulut aksi. Namun, Gurning tetap mengakui kehebatan Arema.
Di Stadion Segiri Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Persisam Putra Samarinda terhindar dari zona degradasi seusai melibas Persebaya Surabaya 3-1 (1-0). Hasil ini mengancam Persebaya yang rawan terjatuh di zona degradasi. ”Bajul Ijo” belum aman dengan nilai 39.
Agar cukup aman, Persebaya harus memenangi duel akhir saat dijamu Bontang FC yang Rabu sore sukses memukul Persik Kediri, 1-0, lewat gol Aldo Bareto pada menit ke-50.
Tiga gol tuan rumah dicetak gelandang serang Ronald Fagundez pada menit ketiga, Pipat Thonkanya menit ke-55, dan Danilo Fernando menit ke-59. Gol Persebaya dicetak Andik Vermansyah menit ke-64.
Di Bandung, tuan rumah Persib menelan kekalahan pahit 1-2 saat melayani Persiba Balikpapan. Gol Persiba dicetak Sultan Samma menit ke-18 dan Hendro Siswanto menit ke-63, sedangkan Persib oleh Atep menit ke-49.
PSM Makassar takluk 0-2 (0-1) dari tuan rumah Sriwijaya FC Palembang di Stadion Gelora Sriwijaya. Gol dicetak Kayamba menit ke-43 dan Obiora menit ke-71. Persija Jakarta sukses menaklukkan tamunya, Persema Malang, 1-0. Gol Persija dicetak, Musafri pada menit terakhir.
Hingga kini, total ada 10 tim yang pernah merasakan jadi juara. Berikut daftar juara Liga Indonesia:
1 1994/95 Persib (Bandung)
2 1995/96 Mastrans Bandung Raya
3 1996/97 Persebaya (Surabaya)
4 1997/98 Kompetisi tidak selesai
5 1998/99 PSIS (Semarang)
6 1999/00 PSM (Makassar)
7 2001 Persija (Jakarta)
8 2002 Petrokimia Putra (Gresik)
9 2003 Persik (Kediri) *
10 2004 Persebaya (Surabaya) *
11 2005 Persipura (Jayapura) *
12 2006 Persik (Kediri) *
13 2007 Sriwijaya FC (Palembang)
14 2008/09 Persipura *
adapun sebutan nama-nama supporter bola di indonesia :
THE JAKMANIA (Persija Jakarta)
VIKING (Persib Bandung)
AREMANIA (Arema Malang)
KAMPAK FANS CLUB (PSMS Medan)
SRIWIJAYA MANIA BERSATU (Sriwijaya FC Palembang)
BONEK (Persebaya Surabaya)
PASOEPATI (Persis Solo)
REPUBLIK OF PANSER BIRU SEMARANG XTREM 'SNEX' (PSIS Semarang)
PERSIKMANIA (Persik Kediri)
KABOMANIA (Persikabo Bogor)
BALISTIK (Persiba Balikpapan)
MANDAUMANIA (Pupuk Kaltim Bontang)
MITMAN (Mitra Kukar FC)REPUBLIK ORANGE PUSAMANIA (Persisam Samarinda)
LASKAR BENTENG VIOLA VIOLA XTRIM (Persita Tangerang)
BRAJAMUSTI (PSIM Jogjakarta)
BETMAN (Persikota Tangerang)
PERSIPURAMANIA (Persipura Jayapura)
REPUBLIK BLUEDEVIL (Persigo Gorontalo)
PERSMINMANIA LASKAR MANGUNI (Persmin Minahasa)
THE MACZ MAN (PSM Makassar)
ASHKAR THE KING (PSPS Pekanbaru)
LASKAR SAKERA (Persekabpas Pasuruan)
L.A MANIA (Persela Lamongan)
LASKAR KUDA JINGKRAK (Persegi Bali FC)
DELTAMANIA (Deltras Sidoarjo)
PSS SLEMAN (SLEMANIA)
BALAFANS (PSBL Bandar Lampung)
KUJANGMANIA (PSB KOTA BOGOR)
PSCS KAB.CILACAP (LANUSMANIA)
Arema Indonesia sukses mengunci juara Djarum Liga Super Indonesia meski ditahan imbang 1-1 (1-0) oleh PSPS Pekanbaru, Rabu (26/5) di Stadion Tuanku Tambusai, Pekanbaru, Riau. Perolehan satu poin cukup membuat klub ”Singo Edan” tak terkejar.
Kini Arema mengumpulkan 70 poin. Ini membuatnya tak terkejar lagi oleh pesaing utamanya, Persipura Jayapura (66 poin), yang sama-sama menyisakan satu pertandingan.
Pada 30 Mei 2010 Arema menantang Persija Jakarta, sedangkan Persipura menjamu Persiwa Wamena. Namun, apa pun hasil pertandingan terakhir nanti sudah tidak memengaruhi hasil akhir Arema.
Sejak awal pertandingan sudah menunjukkan tanda-tanda memanas. Apalagi ketika pemain depan Arema, Noh Alamsyah, sukses melesakkan bola ke gawang PSPS yang dijaga Dede Sulaiman pada menit ke-41.
Saat babak kedua baru berjalan selama dua menit, wasit Iis Permana menghadiahi tuan rumah tendangan penalti karena Piere Njanka menjatuhkan Putut Waringin di daerah terlarang. Dzumafo Heman, algojo PSPS, berhasil menyamakan kedudukan.
Tak lama berselang, kedua tim cenderung bermain keras dan kasar. Noh Alamsyah terlihat mengganjal Dedy Gusmawan.
Dedy kemudian mengejar Noh dan melayangkan tamparan dari belakang. Pemain asal Singapura tersebut membalas dengan mencekik Dedy.
Rekan Noh dari Singapura, Rhiduan, kemudian ikut terlibat aksi memukul Dedy sehingga berbuntut kerusuhan antarpemain.
Penonton ikut rusuh dengan melemparkan botol air minuman ke dalam lapangan. Pertandingan dihentikan 10 menit dan wasit tidak mengeluarkan satu kartu pun.
Pelatih Arema Roberts menyesalkan gaya kepemimpinan wasit yang dianggapnya kurang sigap dalam memimpin. Adapun Pelatih PSPS Abdul Rahman Gurning cenderung menyalahkan Noh dan Rhiduan yang dianggap sebagai penyulut aksi. Namun, Gurning tetap mengakui kehebatan Arema.
Di Stadion Segiri Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Persisam Putra Samarinda terhindar dari zona degradasi seusai melibas Persebaya Surabaya 3-1 (1-0). Hasil ini mengancam Persebaya yang rawan terjatuh di zona degradasi. ”Bajul Ijo” belum aman dengan nilai 39.
Agar cukup aman, Persebaya harus memenangi duel akhir saat dijamu Bontang FC yang Rabu sore sukses memukul Persik Kediri, 1-0, lewat gol Aldo Bareto pada menit ke-50.
Tiga gol tuan rumah dicetak gelandang serang Ronald Fagundez pada menit ketiga, Pipat Thonkanya menit ke-55, dan Danilo Fernando menit ke-59. Gol Persebaya dicetak Andik Vermansyah menit ke-64.
Di Bandung, tuan rumah Persib menelan kekalahan pahit 1-2 saat melayani Persiba Balikpapan. Gol Persiba dicetak Sultan Samma menit ke-18 dan Hendro Siswanto menit ke-63, sedangkan Persib oleh Atep menit ke-49.
PSM Makassar takluk 0-2 (0-1) dari tuan rumah Sriwijaya FC Palembang di Stadion Gelora Sriwijaya. Gol dicetak Kayamba menit ke-43 dan Obiora menit ke-71. Persija Jakarta sukses menaklukkan tamunya, Persema Malang, 1-0. Gol Persija dicetak, Musafri pada menit terakhir.
Hingga kini, total ada 10 tim yang pernah merasakan jadi juara. Berikut daftar juara Liga Indonesia:
1 1994/95 Persib (Bandung)
2 1995/96 Mastrans Bandung Raya
3 1996/97 Persebaya (Surabaya)
4 1997/98 Kompetisi tidak selesai
5 1998/99 PSIS (Semarang)
6 1999/00 PSM (Makassar)
7 2001 Persija (Jakarta)
8 2002 Petrokimia Putra (Gresik)
9 2003 Persik (Kediri) *
10 2004 Persebaya (Surabaya) *
11 2005 Persipura (Jayapura) *
12 2006 Persik (Kediri) *
13 2007 Sriwijaya FC (Palembang)
14 2008/09 Persipura *
adapun sebutan nama-nama supporter bola di indonesia :
THE JAKMANIA (Persija Jakarta)
VIKING (Persib Bandung)
AREMANIA (Arema Malang)
KAMPAK FANS CLUB (PSMS Medan)
SRIWIJAYA MANIA BERSATU (Sriwijaya FC Palembang)
BONEK (Persebaya Surabaya)
PASOEPATI (Persis Solo)
REPUBLIK OF PANSER BIRU SEMARANG XTREM 'SNEX' (PSIS Semarang)
PERSIKMANIA (Persik Kediri)
KABOMANIA (Persikabo Bogor)
BALISTIK (Persiba Balikpapan)
MANDAUMANIA (Pupuk Kaltim Bontang)
MITMAN (Mitra Kukar FC)REPUBLIK ORANGE PUSAMANIA (Persisam Samarinda)
LASKAR BENTENG VIOLA VIOLA XTRIM (Persita Tangerang)
BRAJAMUSTI (PSIM Jogjakarta)
BETMAN (Persikota Tangerang)
PERSIPURAMANIA (Persipura Jayapura)
REPUBLIK BLUEDEVIL (Persigo Gorontalo)
PERSMINMANIA LASKAR MANGUNI (Persmin Minahasa)
THE MACZ MAN (PSM Makassar)
ASHKAR THE KING (PSPS Pekanbaru)
LASKAR SAKERA (Persekabpas Pasuruan)
L.A MANIA (Persela Lamongan)
LASKAR KUDA JINGKRAK (Persegi Bali FC)
DELTAMANIA (Deltras Sidoarjo)
PSS SLEMAN (SLEMANIA)
BALAFANS (PSBL Bandar Lampung)
KUJANGMANIA (PSB KOTA BOGOR)
PSCS KAB.CILACAP (LANUSMANIA)
Sejarah Bandung Fc
Bandung FC (Bandung Footbal Club) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang berbasis di Bandung. Klub yang didirikan tahun 2010 ini bermain di Liga Primer Indonesia musim 2011. Saat ini klub ini dilatih oleh Nandar Iskandar dan stadionnya adalah Stadion Siliwangi.
Ya, Bandung selalu memiliki klub-klub yang berprestasi di kancah sepakbola nasional. Setelah Persib dan Maung Bandung Raya, kini muncul Bandung FC sebagai klub sepakbola baru di Bandung yang akan semakin mengharumkan nama kota kembang ini. Kekuatan klub muda ini langsung terlihat dalam Laga Pra Musim kompetisi dan memiliki harapan besar di arena Liga Primer Indonesia (LPI) ditambah dengan pemain senior asli Kota Kembang mantan pemain Persib Bandung yakni Yaris Riyadi.
Berikut ini Profil Klub dan Skuad atau Daftar Pemain Bandung FC!
Nama lengkap | Bandung Football Club |
---|---|
Julukan | Laskar Siliwangi |
Didirikan | 2010 |
Stadion | Stadion Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, Indonesia (Kapasitas: 20.000) |
Ketua Umum | Mohamad Kusnaeni |
Pelatih | Nandar Iskandar |
Asisten Pelatih | Budiman Yunus |
Liga | Liga Primer Indonesia |
2011 | Akan berlangsung |
|
|
Langganan:
Postingan (Atom)